Ulasan pengajar PKBM Insan Mandiri Gemilang (Panji B.Majid) tentang film jumbo
Ryan Andriandy sutradara Film Jumbo
menghabiskan waktu lima tahun dalam penggarapan film animasi terpanjangnya.
penantian panjang yang tidak sia-sia.
Membuat jagad industri sineas indonesia geger. Sungguh di luar Nurul betapa
mengagumkan film Jumbo yang dihari pertama hanya laku enam puluh ribu
penonton tiba-tiba tembus mencapai delapan juta penonton selama satu bulan
tayang di layar lebar indonesia.
Kisah
bocah gempal yang diolok-olok teman sebaya bahkan tidak dilibatkan ketika
permainan olahraga yang seakan kehadirannya beban dalam sebuah tim permainan.
Sebut saja Don Bocah gempal yang ditinggal kedua orang tuanya karena kecelakaan
dalam menuju stasiun. Dimana ayah dan ibu jumbo ingin pergi ke perusahaan penerbit
buku. Hingga setelah tiadanya Ayah Ibu jumbo yang tersisa hanya sebuah buku
yang selalu Jumbo bawa kemana -mana bahkan Jumbo lestarikan kisah dongeng buku
tersebut kepada teman-temannya.
Berlokasi
di kampung seruni bertepatan dengan masifnya pembangunan jalan raya dimana Pak
KADES dan pihak penggusur makam warga mencari cara agar pembangunan tidak
terhalangi oleh tempat makam tersebut. Di lain sisi bang Acil pemuda kampung
seruni yang sedang cedera kakinya dalam kesehariannya menawarkan jasa servis
electronik. Bang Acil diberikan perhatian oleh Pak KADES sehingga di beri
tongkat agar lancar beraktivitas namun di satu sisi bang acil butuh uang banyak
untuk operasi.
Teman
sebaya Don yaitu Ata yang pandai dari segala permainan. Ata yang merupakan
Adiknya Bang Acil sangat ingin memiliki uang banyak untuk abangnya bisa pergi
ke rumah sakit. Akhirnya pada pekan festival kampung seruni dimana ada lomba
adu bakat. Ata yang ambisi juara lomba di awal pendaftaran gagal karena koata
peserta sudah penuh. Namun nasib mujur jatuh kepada jumbo yang saat mendaftar
diterima. Karena salah satu peserta ada yang membatalkan
Kendati
demikian dari serangkaian bagian yang terbagi menjadi lima babak. Ujung
pangkalnya film jumbo mengangkat kisah tentang seorang bocah yang ingin menjaga
sekuat tenaga kapada hal yang menurutnya sangat berharga seperti kehadiran
keluarga. Kehadiran sahabat serta penerimaan dalam menerima kenyataan bahwa
yang pergi tetaplah pergi.
Namun
penulis sendiri melihat point of viewnya bahwa dari pesan yang ingin
disampaikan dari film jumbo yaitu bahwa yang dirindukan seorang anak kepada
ayah dan ibu bukan hanya karya tulis yang ditinggalkan tetapi suara ayah mama saat
membacakan buku kepada anak. Mungkin ini kegelisahan dari sutradara dan
visinema film tentang daya baca literasi orang indonesia sehingga indonesia
kekurangan story teller. Melalui film animasi yang mampu mengekpresikan segala
cerita yang ingin disampaikan. Bahkan dalam derita sosial orang indonesia
dimana pejabat daerah dari akar rumput sampai pucuk pimpinan memiliki
kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang tercermin
pada karakter Pak KADES yang terbongkar belangnya pada malam puncak festival
kampung seruni.
Penulis: Panji. B.Majid
Editor: Nadia Azzahra
0 Komentar